Jumat, 11 November 2011

Barter Pohon Kurma di Surga AM Jauhari, Keajaiban Sedekah, Smart Media, 1997

Abdullah bin Abbas ra. menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah saw. ada seorang laki-laki kaya yang memiliki pohon kurma di depan rumahnya. Salah satu cabang pohon itu menggantung di atas rumah tetangganya yang miskin. Apabila orang kaya itu memanjat pohon kurma itu untuk memetik buahnya dengan mengguncang-guncang dahannya, beberapa butir kurma jatuh ke halaman rumah tetangganya yang miskin tersebut. Lalu anak-anak orang miskin ini memungutnya. Melihat hal itu, orang kaya tersebut turun dari pohon dan pergi ke rumah tetangganya, merebut buah kurma itu. Bahkan ketika terlihat seorang anak sedang mengunyah kurma, orang kaya itu langsung memasukkan jemarinya ke mulut anak tersebut untuk mengelurkan kurmanya. Melihat kejadian ini, tetangga miskin itu menemui Rasulullah saw. dan mengadukannya. Setelah mendengar pengaduannya, Rasulullah saw. menyuruhnya pulang. Kemudian beliau memanggil pemilik pohon kurma tersebut.

Beliau bertanya kepadanya, “Apakah engkau mau memberiku pohon kurma yang menggantung ke rumah tetanggamu itu, dan sebagai ganti ruginya aku janjikan sebuah pohon kurma di surga?” Orang kaya itu berkata, “Wahai Rasulullah, banyak orang yang ingin membeli pohon itu. Di samping itu aku masih memiliki banyak lagi pohon kurma tetapi aku tidak akan menjualnya kepada siapapun.” Ia terus memberi alasan untuk tidak menjual pohon kurma itu. Karena ia adalah pemilik yang sah, maka beliau tidak memaksanya. Setelah orang kaya itu pergi, ada seorang sahabat yang mendengar perbincangan tadi lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga akan menjanjikan kepadaku sebuah pohon di surga jika saya membeli pohon kurma itu darinya dan memberikannya kepada engkau?” Rasulullah menjawab, “Pasti. Aku menjanjikan kepadamu hal yang sama.” Mendengar hal ini, sahabat itu menemui pemilik pohon kurma tersebut.

 Ia bertanya, “Maukah engkau menjual pohon kurma ini dengan harga berapa aja yang engkau minta?” Lelaki itu menjawab, “Rasulullah menjanjikan sebuah pohon di surga sebagai harga pohon ini namun aku menolaknya karena aku sangat menyukai pohon ini. Mungkin aku akan menjualnya tetapi tidak seorang pun yang berani membayar harga yang aku minta.” Sahabat itu menimpali, “Berapa harga yang kamu minta.” “Aku ingin diganti dengan 40 pohon kurma.”, kata laki-laki itu. Sahabat itu berkata, “Tampaknya terlalu berlebihan untuk sebuah pohon bengkok tetapi apakah pasti kamu akan memberikan pohon itu jika ditukar dengan 40 pohon kurma?” Laki-laki itu berkata, “Jika kamu sungguh-sungguh dengan ucapanmu itu, maukah kamu bersumpah untuk mengganti pohon ini dengan 40 pohon kurma?’ Sahabat menjawab, “Ya. Aku bersumpah untuk membeli pohon bengkok ini dengan 40 pohon kurma. Dan sekarang kamu tidak dapat mengingkari janjimu untuk menjualnya karena aku telah bersumpah sesuai permintaanmu.” Laki-laki itu menyahut, “Baiklah, tetapi keempat puluh pohon kurma itu seluruhnya harus tumbuh di tempat yang sama.” Sahabat itu berpikir sejenak dan menegaskan, “Ya, semua pohon itu tumbuh di tempat yang sama.”

 Setelah barter selesai, sahabat tersebut menemui Rasulullah saw.dan berkata, “Saya telah membeli pohon kurma itu dan saya berikan kepada engkau.” Kemudian Rasulullah pergi ke rumah orang miskin dan memberikan pohon tersebut sebagai hadiah baginya. Setelah peristiwa itu diturunkan surah Al-Lail.

0 komentar:

Posting Komentar